Kota yang Kehilangan Kita

 

 


 

Suatu saat aku akan pergi

Diiringi deru dan bising knalpot bus pengap

Meninggalkanmu dan kota ini

Dua hal yang membuat langkahku berat

 

Kau dan kota ini adalah dua mahakarya

Replika surga yang sengaja Tuhan ciptakan

Purwakarta menjelma dingin menusuk belulang tatkala kau pergi

Lalu menjelma hangat menyelimuti diri kala kau kembali

 

Katakan sekarang! Kapan kita akan berjumpa lagi?

Sambil menyesap teh hangat di ruang tamu rumahmu

Atau tertawa riang di alun-alun kota

Aku menunggumu, sebelum aku pergi dan kau merasakan betapa menyebalkannya hidup dalam penantian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepatu Baru Untuk Ibu (mini cerpen)

Laporan Bacaan

Laporan Bacaan