Surat Sebelum Aku Pergi



Kelak, bila ragaku telah terkulai lemas tak bernyawa,

ketahuilah bahwa aku tak pernah berhenti mencintaimu

Kelak, saat segala tentangku hanya tinggal nama,

kenanglah aku walau tak lagi bisa duduk di sebelahmu

Kelak, tatkala kau hanya bisa menemuiku dalam mimpi,

percayalah bahwa yang sejati takkan pernah mati

Tetap hidup dalam kenangan

Tetap berjalan beriringan

Tetap abadi dalam sajak dan tulisan

Meskipun kau sendirian dan yang tersisa dariku hanyalah bayangan

Aku abadi,

dalam udara yang kau hirup sebagai sisa-sisa kenangan yang menjelma sepi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepatu Baru Untuk Ibu (mini cerpen)

Laporan Bacaan

Laporan Bacaan