Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Apalah Arti Sebuah Nama

Gambar
       Dulu, saya berpikir untuk menggunakan nama asli saja pada setiap karya yang saya buat. Akan tetapi, semakin saya 'tenggelam' dalam dunia menulis, saya terpikir untuk mencari nama pena. Nama pena ini yang nantinya akan saya pakai untuk karya-karya puisi ataupun senandika seperti yang sering saya tulis di media sosial Instagram. Meskipun beberapa penulis besar memutuskan untuk tetap memakai nama asli pada setiap karyanya, tapi saya ingin menciptakan citra diri saya sebagai dua kepribadian dalam berbagai genre tulisan. Misalnya, saya akan tetap memakai nama asli pada karya cerpen, novel, atau karya apapun yang bisa dinikmati dalam jangka waktu yang lama. Sementara untuk puisi, kutipan, atau senandika yang bisa dibaca habis dalam sekali duduk, saya memakai nama pena.      Alasan saya memakai nama pena adalah agar pembaca penasaran siapa sesungguhnya sosok penulis asli karya yang saya buat. Dengan begitu, besar kemungkinan para pembaca akan men...

Sepatu Baru Untuk Ibu (mini cerpen)

              Dari sela-sela pintu kamar bisa jelas kulihat ibu sedang memarahi Kiki, adikku. Matanya memerah bagaikan bola api yang sewaktu-waktu siap membakarnya kalau melawan. Tadi siang kiki kedapatan mencuri sepatu gurunya di sekolah, aneh juga. Untuk apa dia mencuri sepatu guru? Apalagi jenis sepatu hak untuk perempuan. Dari ruang tamu yang tak terlampau jauh dari kamarku bisa dengan jelas kudengar tiap kalimat yang ibu katakan pada kiki. “umurmu baru sepuluh tahun tapi sudah pandai mencuri. Mau jadi apa kamu, hah?” ucap ibu dengan nada tinggi. Kiki hanya diam tertunduk. “bikin ibu malu saja kamu …. “ ibu menghela napas panjang. Kiki masih diam. ­           “apa selama ini uang jajan yang ibu kasih itu kurang? Kurang hah? Lagian buat apa mencuri sepatu hak? … jawab!!” kalimatnya seakan tanpa jeda, dan bisa ditebak, Kiki masih tak bergeming. Ia berlalu ke kamarnya de...

Genap

Bila kau pun belum tentu menjadi milikku Untuk apa aku berpaling?  Simpan saja semua rasa curiga dan cemburu Karena biar bagaimana pun kau tetap menjadi pilihanku Yang menjadi satu-satunya terang di antara gelap Yang melengkapiku menjadi genap  -jelaga-  Rabu, 12-01-22 13.30

Adalah Aku

Duhai, aku tak bisa menjadi kau Karena aku tidak bisa Menyakiti sedalam itu Aku hanya mampu menjadi diriku Yang bisa terus mencintaimu  Tanpa merasa dibodohi  Walau ditikam berkali-kali -Jelaga-

Surat Sebelum Aku Pergi

Kelak, bila ragaku telah terkulai lemas tak bernyawa, ketahuilah bahwa aku tak pernah berhenti mencintaimu Kelak, saat segala tentangku hanya tinggal nama, kenanglah aku walau tak lagi bisa duduk di sebelahmu Kelak, tatkala kau hanya bisa menemuiku dalam mimpi, percayalah bahwa yang sejati takkan pernah mati Tetap hidup dalam kenangan Tetap berjalan beriringan Tetap abadi dalam sajak dan tulisan Meskipun kau sendirian dan yang tersisa dariku hanyalah bayangan Aku abadi, dalam udara yang kau hirup sebagai sisa-sisa kenangan yang menjelma sepi